Lambang Sekolah

Semua Pasti Bisa

Di dunia ini tidak ada sesutu yang tidak bisa kecuali yang memang tidak mungkin. Coba dan cobalah terus, jangan pernah menyerah dan mudah putus asa. Kegagalan adalah pengalaman yang terbaik untuk meraih kesuksesan. Orang yang gagal dan mau memperbaiki apa penyebab kegagalannya masih lebih baik daripada orang yang sukses tapi tidak mengetahui bagaimana mereka menuju kesuksesannya.

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
SELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI - TERIMAKASIH KUNJUNGANNYA
Selasa, 01 Maret 2011

postheadericon M A J A S (GAYA BAHASA)

Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya.
a. Majas perbandingan, terdiri dari:
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.

2) Metafora
Majas metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh :
a) Dia dianggap anak emas majikannya.
b) Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.

4) Alegori
Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Cerita Kancil dengan Buaya dan Kancil dengan Burung Gagak.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
b) Melati, lambang kesucian
c) Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
7) Sinekdokhe
Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

b. Majas Sindiran, terdiri dari:
Majas sindiran terdiri atas ironi, sinisme, dan sarkasme.
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar
sepertimu
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

c. Majas Penegasan, terdiri dari:
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-urut dan makin lama makin meningkat.
Contoh: Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

d. Majas Pertentangan, terdiri dari:
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?

Oleh: JawaM@dura.com

0 komentar:

DAFTAR ISI

Profil Kepala Sekolah

Drs. Didik Setiyono, M.Pd.

Salam Pendidikan

Hari ini harus lebih baik daripada kemarin. Hari ini adalah perjuangan, kemarin adalah masa kenangan, hari besok adalah impian. Berbuatlah mulai hari ini. Tiada kamus terlambat untuk berbuat, dan berbuat baik. Jadilah yang terbaik pada hari ini dan hari besok
Kirim Posting
Cara Mengirim Posting Ke Blog Sekolah, kirim via Email ke : smpndasuk.resmi@ blogger.com Kiriman posting akan disensor terlebih dahulu oleh Admin, tanpa mengurangi isi dari postingan atau berita yang anda kirim. Bagi pembaca tulislah komentar di akhir bacaan, Saran dan kritik membangun kami tunggu. Terima kasih atas partisipasinya. Admin

DAFTAR ISI